BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

My Label

Kamis, 22 November 2012


Sintesis Kolesterol
1.      Pembentukan Mevalonat
      2 molekul Asetil KoA berkondensasi membentuk asetoasetil KoA daikatalisis oleh Tiolase, yang diikuti oleh pengikatan lagi asetil KoA membentuk HMG KoA oleh enzim HMG KoA Sintetase.
HMG KoA disintesis menjadi mevalonat melalui 2 tahap reduksi oleh NADPH yang di katalsisis oleh HMG KoA Reduktase.
2.      Pemisaha Atom C
Mevalonat (C6) mengalami fosforilasi oleh ATP membentuk senyawa intermediate yang aktif, kemudian mengalami dekarboksilasi (C1 lepas) membentuk isopentenil pirofosfat (C5).
3.      Pembentukan Squalen
Tahapan dimulai dengan kondensasi 3 molekul isopentenilpirofosfat (C5) membentuk farnesil pirofosfat (C15). Kemudian diikuti oleh kondensasi molekul isopentenil pirofosfat yang lain membentuk senyawa intermediate dengan atom C 10 yang disebut geranil pirofosfat yang kemudian berkondensasi lebih lanjut dengan isopentenil pisofosfat membentuk farnesil pirofosfat. 2 molekul farnesil pirofosfat yang diikuti reduksi oleh NADPH dengan eliminasi radikal fosfat, sehingga terbentuklah squalen.
4.      Pembentukan Lanosterol
Squalen memiliki struktur  yang serupa dengan imti steroid sebelum membentuk cincin (siklik). Squalen mengalami hidroksilasi menjadi squalen 2,3 oksid oleh enzim eposidase. Gugus metil pada atom C 14 dipindahkan ke C13 dan C8 ke C4, oleh enzim oksidosqualen lanostero siklase sehingga terjadi siklisasi.
5.      Lenosterol menjadi Kolesterol
Tahap akhir ini terjadi padamembran Retikulum Edoplasmik dan melibatkan perubahan inti sterol dan rantai sampingnya. Gugus metil C14 dioksidasi menjadi CO2 membentuk 14 desmitil lanorsenol. Demikian pula 2 gugus metil pada C4 dilepaskan sehingga terbentuk zimosterol (C 27).     7,24 – kolesteradehida terbentuk dari zimasteral dengan memindahkan posisi ikatan rangkap yang semula antara C8 dan C9 menjadi C8 dan C7. Demosterol kemudian dibentuk dengan cara pemindahan lebih lanjut posisi ikatan rangkap pada cincin B sehingga posisinya diantara C 5 dan C6. Akhirnya bila ikatan rangkap pada rantai samping direduksi maka terbentuklah kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa beratom karbon 27, inti siklik pada cincin A, B, dan C merupakan inti fenantren sedangkan D adalah siklopentena.

0 komentar: