BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

My Label

Senin, 22 Oktober 2012

Pengangkutan pada tumbuhan


Terdapat 2 macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah. Pengangkutan ini terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi.
  1. Proses pengangkutan Ekstravaskular
  2. Proses pengangkutan Intravaskular
Proses Pengangkutan Ekstravaskular
  1. Pengertian Pengangkutan Ekstravaskular
Pengangkutan ekstravaskular merupakan proses pengangkutan diluar pembuluh angkut. Terdapat 2 cara dalam proses transportasi pengangkutan ekstravaskular yaitu simplas dan apoplas .
  1. Macam Proses Ekstravaskular
Ø  Transportasi Simplas:
 Pengangkut ini adalah pengangkut yang mengangkut air beserta zat terlarut dari sel ke sel melalui sitoplasma. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akarvke sel-sel parenkim korteks,endodermis, parisikel, silinder pusat, dan akhirnya ke xilem. Pada sistem ini, perpindahan air tanah terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata.
Ø  Transportasi apoplas:
Tranportasi pengangkut air dan zat terlarut di dalamnya melalui ruang antarsel. Air yang terdapat didalam tanah diserap oleh akar melalui proses difusi dan transpor pasif.  Air akan melewati ruang-ruang antarsel. Akan tetapi, tranportasi apoplas tidak dapat melewati endodermis karena terhalang pita kaspari. Air menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel peresap.
Proses Pengangkutan Intravaskular
  1. Pengertian
Proses pengangkutan zat melalui berkas pembuluh(xilem) atau pembuluh tapis (Floem). Proses pengangkutan secara intravaskular pad.a pembuluh xilem sebagai berikut.
                Xilem akarà xilem batang à xilem tangkai daun à xilem tulang daun à mesofil
Ada beberapa teori  pada pengangkutan air dan mineral dari tanah kedalam tubuh tumbuhan oleh xilem.
Teori pengangkut intravaskuler
  1. Teori Dixon Joly, menyatakan bahwa naiknya ke atas, yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah kering.
  2. Teori Tekanan akar, menyatakn bahwa air dan mineral naik ke atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar  terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada saluran xilem.
  3. Teori vital, menyatakn bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat berlangsung karena adanya sel-sel hidup, misal sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di sekitar xilem.
Air dari tanah dapat mencapai batang dan daun karena adanya daya tekan daun, daya kapilaritas xilem, daya isap daun. Air yang di angkut xilem sebagian digunakan untuk  fotosintesis dan sebagian mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, misal kelembapan, suhu udara , kecepatan angin, dan kandungan air tanah. Selain pengangkutan air dan mineral, pada tumbuhan juga terjadi pengangkutan hasil-hasil fotosistesis oleh pembuluh tapis ( floem ).

Air Limbah dan Pengelolaannya


Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup.

Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran, dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).

Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti indusri, perhotelan, dan sebagainya.

80% dari air yang digunakan untuk kegiatan manusia sehari-hari dibuang lagi dalam bentuk limbah. Selanjutnya air limbah ini akan mengalir ke sungai dan laut kemudian akan digunakan lagi oleh manusia. Oleh sebab itu, air limbah harus dikelola dan atau diolah secara baik.

Sumber air limbah secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water) yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi. Pada umumnya limbah rumah tangga terdiri dari bahan-bahan organik.

b. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri antara lain: nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini menjadi lebih rumit karena harus mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan.

c. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yang berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.

Karakteristik Air Limbah

Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan. Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan sebagai berikut:

a. Karakteristik Fisik

Sebagian besar limbah terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi. Air limbah rumah tangga biasanya berwarna suram dan sedikit berbau, kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian sabun, beras, sayur, bagian-bagian tinja, dan sebagainya.

b. Karakteristik Kimiawi

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.

Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni :

- Gabungan yang mengandung nitrogen, missalnya: urea, protein, amine, dan asam

amino.

- Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, karbohidrat, dan selulosa.

c. Karakteristik Bakteriologis

Kandungan bakteri patogen dan organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.

Air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup, antara lain:

a. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit terutama kolera, typhus abdominalis, dan disentri baciler.

b. Menjadi media berkembangnya mikroorganisme patogen.

c. Menjadi tempat berkembangnya nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk.

d. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.

e. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan hidup lainnya.

f. Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tindak nyaman dan sebagainya.

Cara Pengolahan Air Limbah Secara Sederhana

Pengolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup terhadap pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian kemampuan alam tersebut sangat terbatas sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang.

Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:

a. Pengenceran (Dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Makin bertambahnya penduduk berarti kegiatan manusia makin meningkat sehingga jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, air yang diperlukan untuk pengenceran juga akan bertambah banyak oleh sebab itu cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.

Disamping itu cara ini menimbulkan kerugian lain diantaranya bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air (selokan, sungai, danau, dan sebagainya), dan dapat menimbulkan banjir.

b. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri, dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan berada di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.

Cara kerjanya, antara lain sebagai berikut: empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.

Pada proses fotosintesis terbentuk O₂ (oksigen). Oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan.

Pada pengolahan ini juga akan terjadi pengendapan. Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang, sehingga relatif aman apabila dibuang ke dalam badan-badan air.

c. Irigasi

Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali sehingga air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan.

Cara ini dapat digunakan terutama untuk air limbah rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan sebagainya dimana kandungan zat-zat organik dan protein yang diperlukan oleh tanaman cukup tinggi.